Suatu hari Budi pergi ke sebuah Dealer untuk membeli sebuah
mobil yang sudah lama diimpikannya. Sesampainya di Dealer yang mewah tersebut,
Budi (B) disambut oleh Pramuniaga (P) yang cantik dan seksi. Dan terjadilah
dialog sebagai berikut:
B : Saya mau beli mobil A, apakah unitnya tersedia?
P : Kalau boleh tahu, Bapak mau beli mobilnya cash atau kredit?
B : Cash saja Bu, kebetulan deposito saya baru cair
P : Ooo gitu, unitnya kebetulan sedang kosong Pak,
kemungkinan harus indent sekitar 1 bulan
B : Wahh..
P : Tapi kalau Bapak
mau beli secara kredit, saya usahakan mobilnya bisa ready dalam 1 minggu
B : Enggak ah, sy beli cash saja. Btw saya dapat diskon
berapa?
P : Untuk pembelian cash, paling saya bisa kasih diskon 1
juta saja. Tapi kalau Bapak beli kredit saya bisa kasih diskon 5 juta. Saya
juga bisa kasih tambahan talang air gratis kalau Bapak mau beli secara kredit
B : Lho, Ibu ini sebenarnya mau jual mobil atau kredit sih? Kok
selalu menyuruh saya beli kredit? Harusnya kalau beli cash yang dapat bonus
lebih banyak..
Pernahkah Anda mengalami kejadian seperti Budi tersebut di atas ketika Anda bermaksud membeli
kendaraan baik motor atau mobil ke dealer?
Apa yang sebenarnya terjadi sehingga Pramuniaga atau Sales
Mobil tersebut sangat bersemangat untuk menjual kredit melebihi cara yang
bersangkutan menjual mobil?
Sebagai orang awam, memang terasa aneh ketika kita hendak
membeli mobil secara cash malah dipersulit oleh pihak Dealer. Membeli rokok di
warung saja, pasti lebih sulit jika kita membelinya dengan kredit/hutang dibandingkan
jika kita membelinya secara cash/tunai.
Pembelian mobil secara kredit melalui lembaga keuangan (Bank
atau Leasing) memang sangat disukai oleh
pihak Dealer. Tentu tidak ada makan siang gratis, jika pihak Dealer bersedia
begitu gigih menjualkan produk kredit dari Lembaga Keuangan tersebut. Kegigihan
pihak Dealer tersebut tidak terlepas dari besarnya komisi penjualan yang
diberikan oleh Lembaga Keuangan kepada Dealer atas penjualan produk kredit
mereka.
Berapa besarnya komisi penjualan tersebut? Untuk kredit
mobil senilai Rp 150 jt saja, besarnya komisi bisa lebih dari Rp 10 Juta.
Mengejutkan bukan? Yang lebih mengejutkan lagi adalah komisi tersebut sebenanrya
berasal dari Anda sendiri. Lho kok bisa? (bersambung…)
0 komentar:
Posting Komentar