Saat Anda hendak membeli Rumah via KPR, biasanya pihak developer, khususnya marketing developer akan mereferensikan Bank tertentu kepada Anda. Tentu saja pihak developer akan memberikan argument-argumen tertentu sehingga Anda yakin untuk memilih Bank tersebut. Bagi Anda yang cukup jeli mencari informasi terkait suku bunga KPR dan membandingkan antara Bank satu dengan Bank lainnya, biasanya Anda sudah memiliki Bank yang akan Anda gunakan jasanya untuk membiayai KPR Anda. Kadang-kadang Bank pilihan Anda tidak bisa diakomodir oleh pihak developer dengan beberapa alasan seperti di bawah ini:
1. Developer tersebut memang tidak bekerjasama dengan Bank
yang Anda minati
Tidak semua Bank bekerja sama dengan suatu developer. Hal
ini tergantung dengan risk appetite
atau pertimbangan manajemen resiko dari Bank. Bank memiliki standar tertentu
untuk dapat menjadikan suatu developer menjadi rekanannya.
2. Ada success fee
tertentu dari suatu Bank
Jika developer dapat mereferensikan pembeli Rumahnya ke Bank, maka ada beberapa Bank yang memberikan
semacam success fee / reward kepada
Developer tersebut. Developer
cenderung akan memberikan referensi ke Bank-Bank yang memberikan reward terbesar, tidak peduli berapapun suku bunga yang ditawarkan oleh Bank tersebut. Dalam
prakteknya oknum developer tersebut menjadi kepanjangan tangan pihak Bank
sehingga akan berusaha meyakinkan ke Anda bahwa Bank tersebut adalah Bank terbaik.
Lebih parah lagi, kalau Anda bersikeras menggunakan Bank lain, maka oknum developer tersebut akan
menjelek-jelekkan Bank yang Anda pilih, misalnya Bank lambat prosesnya, permintaan
data yang banyak, dll., sehingga akhirnya Anda akan
mengalihkan Bank Anda. Hal ini tentu saja akan merugikan Anda karena Bank
tersebut dipilih bukan karena Bank tersebut lebih baik daripada Bank lain
tetapi karena bujukan pihak Developer. Perlu Anda ingat bahwa, biaya yang
dikeluarkan oleh Bank untuk membayar sejumlah reward kepada developer bisa jadi
akan dibebankan kepada Anda kelak dalam bentuk biaya dan bunga KPR.
3. Developer tersebut memiliki kewajiban memproses KPR dari pembelinya ke Bank tertentu
Kondisi seperti ini
bisa terjadi apabila Kredit Konstruksi atau pembangunan dari Developer tersebut
dibiayai oleh Bank tertentu dengan adanya syarat bahwa setiap pembelian via KPR
wajib diproses di Bank tersebut.
Sebenarnya kewajiban tersebut tidak terlalu mutlak, karena Bank biasanya
akan mendiversifikasi risiko kreditnya dengan melibatkan Bank lain dalam
pembiayaan KPR di developer tersebut, walapun Bank tersebut tetap mengambil
porsi terbesar pembiayaan KPR sampai dengan 70% dari total omzet. Dengan kondisi ini, Anda masih dapat bernegosiasi dengan pihak developer apabila Anda
memiliki pilihan Bank yang lebih kompetitif.
0 komentar:
Posting Komentar